Menu
Artikel Terkait
- Destinator: The Ultimate Multi-Purpose Vehicle Guide for Families and Business Travelers
- Fitur dan Manfaat Hybrid: Mobil Canggih yang Ramah Dompet dan Lingkungan
- Pemahaman Mendalam tentang Mesin Mobil: Komponen, Fungsi, dan Tips Penting bagi Pengguna Layanan Sewa
- Harga Mobil BYD: Update Terkini dan Rekomendasi Varian 2024
- Keunggulan Mobil Hybrid: Teknologi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan
- Pengertian SPK Mobil: Pentingnya Surat Perjanjian Sewa untuk Keselamatan Transaksi
- BYD Atto 1: Mobil Listrik Canggih untuk Generasi Modern
- Harga Mobil Mitsubishi Destina: Detail dan Panduan Sebelum Memutuskan Beli
- Mobil Terbaru 2024: Inovasi Teknologi, Desain, dan Tren yang Wajib Diketahui
- GIias 2025: Inovasi Mobil Baru yang Mengubah Standar Industri Otomotif
Piagam Jakarta: Sejarah dan Signifikansinya dalam Pembentukan UUD 1945
Sejarah Lahirnya Piagam Jakarta
Pada **22 Juni 1945**, Panitia Sembilan yang dipimpin oleh Hatta dan Soekarno menghasilkan Piagam Jakarta. Dokumen ini lahir sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan penyusunan konstitusi negara Indonesia setelah kemerdekaan.
Pertimbangan Pembuatan Piagam
Di tengah situasi politik yang dinamis, Piagam Jakarta dirumuskan sebagai dasar filosofis negara. Tujuan utamanya adalah menciptakan ideologi yang mampu menampung keragaman bangsa Indonesia.
Pernyataan Ideologi dalam Piagam Jakarta
Analisisi Teks Asli
Isi Piagam Jakarta memuat lima prinsip yang dianggap inti:
- Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya,
- Kemanusiaan yang adil dan beradab,
- Persatuan Indonesia,
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan melalui musyawarah perwakilan,
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perubahan Strategis Sila Pertama
18 Agustus 1945, sila pertama diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Perubahan ini membuktikan komitmen pemerintahan baru untuk:
- Menghindari konflik inter-agama,
- Menciptakan landasan negara yang inklusif,
- Menjamin hak semua pemeluk kepercayaan di Indonesia.
Warisan Piagam Jakarta dalam UUD 1945
Konstitusi 1945 mengadopsi struktur piagam sebagai pembukaan dan:
Transformasi Ke Pancasila
Limbal prinsip ini kemudian disusun ulang menjadi lima sila Pancasila, membuktikan evolusi ideologis yang konsisten. Proses transformasi ini merupakan contoh adaptasi demokratis:
- Ketuhanan → Sila 1
- Prinsip keadilan sosial → Sila 5
- Keharmonisan persatuan → Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Aplikasi Hingga Kini
Otentikasi nilai-nilai Piagam terlihat dalam :
- Latar belakang perkembangan Otonomi Daerah,
- Pembentukan mazhab hukum Pancasila,
- Pesantren kebangsaan yang menyelaraskan agama dan Pancasila.
Perdebatan dan Makna Politik
Dianggap sebagai 'dokumen pendiri negara' yang tidak terlepas dari kontroversi, termasuk:
Kontroversi Sila Keempat
Ketentuan musyawarah perwakilan menjadi inti diskusi hingga reformasi konstitusi 2002 mengakomodir Demokrasi Representatif.
Contoh pengaruh: Pasal 3 UUD 1945 tentang sistem demokrasi asas kebijaksanaan.
Kajian Modern
Mahasiswa sejarah kini meneliti kaitan antara Piagam Jakarta dengan :
- Pembentukan Republik Indonesia Serikat,
- Model negara otonom di Jawa Barat.
Kunjungi Sejarah Langsung!
Selama kunjungan ke Kota Tua Jakarta, Anda bisa melihat replika Piagam Jakarta di Museum Pangeran Diponegoro.
Berminat memahami lebih dalam tentang nilai-nilai Pancasila? Pelajari juga artikel kami tentang aplikasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Ayo Mulai Petualangan Bersejarah Anda
Ingin mempelajari lebih lanjut? :
Author: Anonymous