Sejarah dan Budaya Surabaya: Mengenal Lebih Dekat Kota Pahlawan

Surabaya, atau dikenal sebagai Kota Pahlawan, menceritakan kisah bangkitnya semangat kemerdekaan dan harmoni budaya di Jawa Timur. Kota ini tidak hanya menjadi saksi perlawanan pahlawannya, tetapi juga mempersembahkan warisan budaya yang unik serta destinasi ikonik. Mari jelajahi lebih dalam sejarah berdarah, budaya bermulti-ras, dan kekayaan warisan yang membentuk Surabaya menjadi 'The Soldier City' sejati.

Sejarah Berdarah yang Membangun Kota Pahlawan

Awal mula Surabaya sebagai pusat perdagangan dikisahkan sejak abad ke-14, awalnya dikuasai oleh Kerajaan Jenggala-Majapahit. Dalam era kolonialis, Surabaya sebagai 'Gateway to Java' menjadi rebutan VOC dan Belanda, yang kemudian membangun sistem perdagangan kopi, gula, dan rempah. Namun puncak sejarahnya berada pada:

  • Pertempuran 10 November 1945: Serangan pasukan PETA dan rakyat Surabaya menewaskan pasukan Inggris-PMRN, menjadi simbol keteguhan rakyat Indonesia. Peristiwa ini diabadikan dalam puisi 'Upa Upa' Soekarno dan proklamasi status Kota Pahlawan.
  • Bangkitnya Gerakan Nasional: Tokoh seperti Soekarno dan Syam Soemantri memimpin pertemuan di gedung Nowo Semboro (sekarang Museum Surabaya).

Budaya Multi-Ras yang Berpadu Lingkungan budaya lokal di Surabaya

Surabaya menawarkan budaya yang unik berkat campuran komunitas:

  • Etnis Jawa dan Madura: Tradisi wayang kulit di Museum Sangu dan pertunjukan renggiling (musik Madura).
  • Komunitas Tionghoa: Festival Cap Go Meh di kompleks Tiong Hoa Hwe Koan dan makanan khas seperti lontong balap.
  • Fusion Kuliner: Contoh seperti rawon yang menggunakan kecap (sentuhan Tionghoa) atau sate Susu Madura yang legendaris.

Warisan Fisik: Simbol-Simbol Perlawanan

Kota ini menyimpan banyak 'arsip hidup' sejarah:

Landmark Bersejarah

  • Monumen Kapal Selam (1985): Submarine KRI Pasopati yang ditembak jatuh saat Pertempuran Semarang 1945, kini menjadi museum yang menampilkan peralatan militer.
  • Monumen Tugu Pahlawan: Menara 84-meter yang dipersiapkan untuk serangan 10 November 1945, dilapisi batu bata dari gereja yang dibakar pasukan penjajah.
  • Museum Bank Indonesia: Menyimpan uang kuno VOC, batangan emas, hingga cerita evolusi sistem keuangan di Nusantara.

Bagaimana Menikmati Surabaya Modern?

Untuk merasakan Kota Pahlawan secara menyeluruh, pertimbangkan:

Ingin berbagi kisah perjalanan kamu? Pasang iklan di halaman ini untuk memasarkan jasa sewa mobil lokal!

Author: Anonymous

Related Articles